Family Day adalah Praktik Baik Kolaborasi sekolah dan orangtua di SDIT IKAL La Karamat

Ahad,21 Januari 2024 SDIT IKAL La Karamat menggelar Family Day di Pantai Lawata. Family day adalah kegiatan rutin tahunan yang ditunggu-tunggu oleh seluruh warga sekolah. Family day merupakan wadah bertemunya orangtua, anak dan guru. Tujuan kegiatan ini adalah menjalin hubungan dan harmonisasi antara orangtua dengan anak, orangtua dengan guru dan antara anak dan guru. Berbagai games digelar untuk memupuk kekompokan tim aorangtua dan anak, tim orangtua dan orangtua dan orangtua dan guru.

Family day pada tahun ini digelar dalam 2 sesi yaitu sesi kelas bawah (1,2,&3) pada ahad kemarin dan sesi kelas atas (4,5&6) akan digelar ahad pekan ini tepatnya pada tanggal 28 Januari 2024 ditempat yang sama yaitu Pantai Lawata. Kegiatan Family Day ini salah satu wujud kemitraan sekolah dan orangtua. Banyak penelitian yang mengungkap bahwa kemitraan sekolah dan orangtua ini berdampak positif pada pesatnya perkembangan anak.

Dikutip dari Sahabat Keluarga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kunci dari kemitraan sekolah dan orang tua dengan membangun 3R: yakni Respect atau rasa hormat, Responsibility atau tanggung jawab, dan Relationship atau hubungan.

1. Respect atau Rasa hormat

Kuncinya adalah sekolah menghormati dan mempercayai keberadaan orangtua. Sekolah mengakui bahwa keluarga berperan penting dalam memberikan wawasan dan informasi tentang apa yang dibutuhkan anak. Orang tua adalah mitra bagi sekolah dalam proses pengambilan keputusan sehingga sekolah perlu mengembangkan kebijakan pintu terbuka. Artinya, sekolah menciptakan suasana terbuka yang menyambut orang tua dan mengungkapkan kepedulian terhadap kebutuhan mereka, yakni kebutuhan orang tua serta kebutuhan anak. Namun, sekolah juga harus menyadari, orang tua juga memiliki keterbatasan, baik keterbatasan waktu, tenaga, pemikiran, dan sebagainya. Untuk menjembatani keterbatasan itulah, sekolah memberikan akses layanan, dukungan, sumber daya dan pertemuan di waktu dan tempat yang berfungsi untuk mempertemukan orang tua dan sekolah.  Inti dari rasa hormat ini, baik sekolah maupun orang tua benar-benar menginginkan yang terbaik untuk anak. Karenanya, sekolah dan orangtua bersedia berbagi tanggung jawab atas keberhasilan si anak.

SDIT IKAL La Karamat berusaha semaksimal mungkin membangun sikap respect atau rasa hormat ini dengan mewawancarai orangtua dan anak diawal penerimaan siswa baru. Dengan wawancara ini sekolah menjadi lebih tau banyak tentang apa yang diharapkan orangtua terhadap sekolah, bagaimana sifat dan karakter anak maupun kebiasaannya sehari-hari sehingga ke depan guru menjadi lebih mudah membimbing anak. Memberikan buku penghubung antara orangtua dan sekolah, mengadakan forum kelas setiap 3 bulan 1x maupun home visit tiap semester. Sehingga apa yang menjadi harapan orangtua dan sekolah untuk kesuksesan anak dapat terwujud.

2. Responsibility atau Tanggungjawab

Sekolah maupun orang tuanya tidak saling menyalahkan apabila ada masalah dengan si anak dan juga sekolah. Sebaliknya, keduanya harus bertanggung jawab atas keberhasilan sekolah. Dalam bahasa lain, seperti dikatakan Joyce Epsteen, direktur Pusat Sekolah Orangtua dan Kemitraan Komunitas di John Hopskins University, “Terciptanya sekolah yang ramah bagi orang tua dan rumah yang ramah bagi sekolah”. Sekolah yang ramah orang tua adalah dimana sekolah menyambut semua anak dan menghargai perbedaan mereka. Sedangkan rumah yang ramah sekolah adalah rumah yang menegakkan kembali pendidikan yang sudah diterima anak di sekolah. Itu berarti bahwa sekolah dan orangtua masing-masing memiliki tanggung jawab untuk tetap terhubung satu sama lain. Jadi, Komunikasi harus teratur, terus-menerus, dua arah, termasuk umpan balik dan bermakna. Komunikasi yang perlu ditularkan adalah tujuan pembelajaran, ruang lingkup dan urutan kurikulum dan tentang tanggung jawab pekerjaan rumah. 

SDIT IKAL La Karamat membentuk kelompok Parenting Kelas SDIT IKAL La Karamat yang komunikasinya dijembatani melalui grup whatsapp maupun dalam berbagai kegiatan orangtua seperti Kelas Orangtua, Ta'lim Orangtua, Family Day maupun konsultasi langsung orangtua pada kepala sekolah maupun guru untuk mengetahui perkembangan anaknya.

3. Relationship atau Hubungan

Dengan rasa hormat dan tanggung jawab, sekolah dan orangtua membuka pintu untuk apa yang disebut hubungan yang bermakna, atau hubungan yang membangun kepercayaan yang mendukung kemitraan berkualitas. Hubungan memelihara kemitraan yang sangat diperlukan untuk kemitraan untuk bertahan hidup dan untuk membantu anak-anak berhasil di sekolah. Makna dari ketiga R tadi adalah, bahwa orang tua adalah guru pertama bagi anak-anak mereka. Mereka memiliki tanggung jawab untuk berinteraksi secara positif dengan anak-anak mereka, untuk membangun hubungan yang sehat, untuk melayani sebagai teladan peran mereka dan untuk memberikan bimbingan. Orangtua juga merupakan mitra dalam proses pendidikan. 

SDIT IKAL La Karamat berusaha membangun kemitraan berkualitas dengan orangtua dimana orangtua juga menjadi narasumber dalam kelas Inspirasi, Studi Kunjungan maupun mendukung sebagai sponsorship berbagai kegiatan. Sehingga orangtua diajak terlibat dalam proses pendidikan anaknya di sekolah sehingga bisa langsung memberikan masukan dan saran pada sekolah dan ikut mensukseskan proses pendidikan anaknya di sekolah.