Penjelasan Hadits Arbain ke-13 Hadits tentang Cinta dan Kesempurnaan Iman
Insan Kamil Kota Bima - Penjelasan Hadits Arbain ke-13 : Hadits tentang Cinta dan Kesempurnaan Iman
Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu, pelayan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau bersabda, “Tidak beriman salah seorang dari kalian hingga ia mencintai untuk saudaranya segala (kebaikan) yang dicintainya untuk dirinya sendiri.” (HR. Bukhari No. 13 dan Muslim No. 45)
Kesimpulan Isi Hadits
Memperlakukan orang lain dengan cara yang baik, sebagaimana kita ingin diperlakukan baik-baik oleh orang lain.
Hadits ini juga menyiratkan tentang keharusan membenci untuk orang lain dengan apa yang kita benci untuk diri kita sendiri. Jadi jika tidak suka dizhalimi, maka jangan melakukan kezhaliman kepada orang lain.
Keutamaan Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu.
Islam menuntut kita untuk mencintai bagi saudara kita apa yang kita cintai untuk diri sendiri. Dan membenci untuk mereka apa yang kita benci untuk diri kita sendiri.
Iman yang dinafikan dalam hadits ini adalah kesempurnaan iman yang wajib. Jika kita belum sampai kepada level tersebut, maka berarti iman kita belum sempurna dan (menurut sebagian ulama) kita masih berdosa. Hendaknya kita selalu mawas diri dan selalu berusaha memperbaiki diri sendiri.
Mencintai di sini adalah sebuah amalan hati. Ketika mendapat kebaikan di dunia, maka kita juga mengharapkan orang lain mendapatkan hal yang sama. Berharap saudara kita juga mendapatkan kenikmatan yang sama. Bukan berarti kita harus berbagi atau memberikan sesuatu barang yang kita miliki. Meskipun hal itu adalah baik, namun itu bukanlah kewajiban yang dimaksud pada hadits ini.
Iman umat Islam itu bertingkat-tingkat (berbeda-beda). Dan iman itu juga bertambah dan berkurang. Bertambah dengan kebaikan, dan berkurang dengan dosa dan maksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Wallahu a’lam.
Sumber : ngaji.id