Penjelasan Hadits Arbain ke-8 Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
Insan Kamil Kota Bima - Penjelasan Hadits Arbain ke-8 "Mengajak kepada Kalimat Syahadat"
Dari Ibnu ‘Umar Radhiyallahu ‘Anhuma bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Aku diperintahkan agar memerangi manusia sehingga mereka bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat. Jika mereka melakukan hal itu, maka mereka telah melindungi darah dan harta mereka, kecuali dengan hak Islam, dan perhitungan mereka diserahkan kepada Allah.” (HR. Bukhari No. 50 dan Muslim No. 22)
Kesimpulan isi hadits
1.Disyari’atkannya jihad dan memerangi orang-orang yang belum masuk Islam. Akan tetapi ada pengecualian dari hadits ini, yaitu mereka yang tidak mau masuk Islam, tetapi mereka mau membayar jizyah. Jizyah adalah uang atau semacam upeti yang diberikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam agar mereka dibiarkan tinggal di negeri muslim dengan tetap mereka memeluk agama mereka. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
“sampai mereka memberikan jizyah (untuk tangan dan jiwa mereka) dalam keadaan kerdil.” QS. At Taubah [9] : 29
2. Untuk masuk Islam, cukup bagi kita mengucapkan kalimat LAA ILAHA ILLALLAH MUHAMMADARRASUULULLAH. Dan didasari dengan keyakinan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
3. Jika kita telah melakukan dua hal ini (mengucapkan dua kalimat syahadat), maka kita dituntut untuk melengkapi dasar iman kita ini dengan menegakkan sholat dan menunaikan zakat.
4. Saling terikatnya antara dua syahadat. Syahadat LAA ILAHA ILLALLAH harus diiringi dengan syahadat MUHAMMADARRASUULULLAH . Tidak boleh syahadat yang pertama saja atau yang kedua saja.
5. Barangsiapa yang telah mengucapkan LAA ILAHA ILLALLAH, kemudian menegakkan sholat dan menunaikan zakat, maka berarti dia telah dianggap muslim, dianggap darah dan hartanya telah aman. Adapun urusan kebenaran imannya, diserahkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala yang akan menghisab mereka di akhirat.
6. Penetapan hisab di hari kiamat. Setiap muslim harus mengimani bahwa dunia tidak akan habis/ selesai begitu saja. Akan tetapi setelah kehidupan dunia ini ada perhitungan (hisab) terhadap apa yang telah kita usahakan/ kerjakan selama di dunia. Jika baik, maka akan menikmati kebaikan di akhirat. Dan jika berlaku buruk, maka akan memetik buahnya di akhirat kelak.
7. Tingginya kedudukan sholat dan zakat. Keduanya adalah ibadah yang paling penting, syi’ar yang dalam Islam dipilih untuk mengiringi dua kalimat syahadat.
8. Barangsiapa yang tidak menunaikan sholat/ zakat, maka pemerintah Islam boleh memaksa mereka untuk melakukan keduanya. Dan jika mereka tetap tidak mau melakukan keduanya, sementara mereka memiliki kekuatan, maka boleh bagi pemerintah Islam untuk memerangi mereka.
9. Makna hak Islam. Jika seandainya ada seorang muslim yang telah mengucapkan dua kalimat syahadat, menegakkan sholat, dan menunaikan zakat, kemudian dia melakukan dosa yang dalam Islam hukumnya adalah dibunuh seperti ; berzina dalam keadaan sudah menikah, atau membunuh sesama muslim, atau murtad, maka perkara-perkara ini adalah hak Islam yang membolehkan kembali bagi pemerintah muslim untuk menumpahkan darah mereka. Wallahu a’lam.
Sumber : ngaji.id